Selasa, 17 Januari 2012

Trenggiling, Dagingnya 1 Juta Per Kg

Trenggiling, Dagingnya 1 Juta Per Kg Posted on 28 Oktober 2009 by alamendah trenggiling (Manis javanica)Trenggiling (Manis javanica) atau dalam bahasa inggris disebut Sunda Pangolin adalah salah satu spesies dari genus Manis (Pangolin) yang hidup di Indonesia (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) dan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Hewan yang mempunyai ciri khas bersisik ini merupakan hewan pemakan serangga. Perburuan Trenggiling (Manis javanica) sangat marak di Indonesia mengingat harga jual daging trenggiling yang sangat tinggi, mencapai 1 juta per kg. Trenggiling hidup di hutan tropis dataran rendah. Makanan utamanya adalah serangga (semut dan rayap). Binatang ini mempunyai bentuk tubuh khas yang memanjang dan tertutupi sisik. Panjang dari kepala hingga pangkal ekor mencapai 58 cm. Panjang ekor mencapai 45 cm. Berat tubuh trenggiling sekitar 2 kg. Trenggiling mempunyai lidah yang mampu dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya. Lidah ini berguna untuk menangkap semut dan rayap yang merupakan makanan utamanya. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga “sisik”nya dapat melukai kulit pengganggunya. Trenggiling (Manis javanica) merupakan binatang nokturnal yang aktif melakukan kegiatan hanya di malam hari. Satwa langka ini mampu berjalan beberapa kilometer dan balik lagi kelubang sarangnya yang ditempatinya untuk beberapa bulan. Diwaktu siang Trenggiling bersembunyi di lubang sarangnya. Diantaranya ada yang tinggal diatas dahan pohon. Binatang ini suka bersarang pada lubang-lubang yang berada dibagian akar-akar pohon besar atau membuat lubang di dalam tanah yang digali dengan menggunakan cakar kakinya. Atau ia menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lainnya. Pintu masuk kelubang sarang selalu ditutupnya. penyelundupan daging trenggiling Polisi menyita daging trenggiling yang akan diselundupkan ke luar negeri Satwa unik ini semakin hari semakin langka akibat banyaknya perburuan. Perburuan ini dipicu oleh mahalnya harga daging dan sisik trenggiling. Di pasaran gelap, harga daging trenggiling mencapai Rp. 1 juta per kg. Sedangkan sisik trenggiling dihargai Rp. 9000 per keping. Daging dan sisik satwa ini banyak diekspor ke China, Singapura, Thailand, Laos, dan vietnam untuk digunakan sebagai bahan kosmetika, obat kuat, dan santapan di restoran. Sisiknya sendiri sering di pakai sebagai salah satu bahan pembuat shabu-shabu. Karena itu, trenggiling di oleh IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) mengategorikannya dalam “genting” (Endangered; EN) dalam IUCN Red List. Spesies ini juga dilindungi oleh CITES sebagai Apendiks II. Oleh pemerintah Indonesia, Trenggiling juga termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 tahun 1999. Trenggiling (Manis javanica), selain terdapat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan (Indonesia) juga terdapat di negara Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Selain Manis javica masih terdapat beberapa spesies (jenis) trenggiling lainnya seperti: M. aurita, M. crassicaudata (Thick-Tailed Pangolin), M. crassicuadata, M. gigantea (Giant Ground Pangolin), M. javanica culionensis, M. javanicus, M. multiscutata, M. pentadactyla (Chinese Pangolin), M. pentadactyla aurita, M. pentadactyla dalmanni, M. pentadactyla pentadactyla (Chinese Pangolin), M. pentadactyla pusilla, M. temmincki,M. temminckii (Temminck’s Ground Pangolin), M. tetradactyla (Black-Bellied Pangolin), M. tetradactyla longicaudus, M. tricupis, M. tricuspis (Three-Cusped Pangolin), M. tricuspis tricuspis (Tree Pangolin). Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Pholidota Famili: Manidae. Genus: Manis. Spesies: Manis javanica Referensi: www.iucnredlist.org; zipcodezoo.com; gambar: www.deplujunior.org, hasanzainuddin.wordpress.com.

Tapir Asia Terperangkap Di Sumatera

Tapir Asia Terperangkap Di Sumatera Posted on 7 November 2009 by alamendah Tapir AsiaTapir Asia (Tapirus indicus) atau di Indonesia biasa disebut Tapir, merupakan Satu dari empat spesies tapir yang ada di dunia. Dibandingkan dengan spesies Tapir lainnya Tapir Asia memiliki ukuran tubuh yang paling besar. Satwa yang oleh IUCN digolongkan berstatus “endangered” dan merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 ini dapat ditemukan di Indonesia (Sumatera), Malaysia, Myanmar dan Thailand. Binatang yang mempunyai nama ilmiah Tapirus indicus ini oleh masyarakat Sumatera sering disebut sebagai “tenuk or seladang”, “gindol”, “babi alu”, “kuda ayer”, “kuda rimbu”, “kuda arau”, “marba”, “cipan”, dan “sipan”. Sedang dalam bahasa inggris disebut sebagai Asian Tapir, Indian Tapir, Malayan Tapir, Malay Tapir. Satwa dari ordo Perrisodactyla (hewan berkuku ganjil) ini mempunyai ciri khas berupa “pelana” berwarna terang dari bahu hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna untuk kamuflase sehingga binatang lain mengiranya sebagai batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur. Tapir Asia (Tapirus indicus) mempunyai tinggi antara 90 hingga 107 cm dengan panjang antara 180 cm hingga 240 cm. Beratnya berkisar antara 250 hingga 320 kg. Tapir betina biasanya lebih besar daripada tapir jantan. Seperti jenis Tapir lain ekornya pendek gemuk serta belalai (moncong) yang panjang dan lentur. Di tiap kaki depanya terdapat empat kuku dan di tiap kaki belakangnya ada tiga kuku. Indera penglihatan Tapir Asia agak buruk namun indera pendengarannya dan penciuman tajam. Tapir Asia (Tapirus indicus) adalah binatang herbivora, makanan utamanya adalah rumput, daun, pucuk daun, dan buah dari semak yang tumbuhnya rendah. Mereka dapat hidup hingga 30 tahun. betina mencapai dewasan untuk mulai berkembang biak pada umur 3-4 tahun. Masa menyusui antara 390-395 hari dan biasanya melahirken satu ekor anak, sangat jarang melahirkan kembar. Tapir yang baru lahir terlihat sangat berbeda dengan yang dewasa. Warna kulit coklat kemerahan diselingi dengan garis-garis dan bulatan putih. Tapir Asia Tapirus indicusTapir Asia terdapat di Thailand, Myanmar, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia, Tapir hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatera. Populasinya tidak diketahui pasti, namun diperkirakan di seluruh dunia sekitar 1.500-2.000 ekor. IUCN Red List sejak tahun 2002 memasukkan Tapir Asia dalam kategori “Endangered” atau “Genting” sebagaimana Orangutan, Banteng dan Anoa. Ancaman utama terhadap Tapir adalah berkurangnya habitat akibat kebakaran hutan dan penggundulan hutan. Sebagian besar hutan yang menjadi habitat Tapir Asia di Sumatera telah menjadi perkebunan kelapa sawit. Karena itu, berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999, Tapir Asia termasuk salah satu binatang langka yang dilindungi di Indonesia. Fakta-fakta unik tentang Tapir Asia: * Pola warna hitam dan putih pada Tapir Asia dipercayai berguna untuk kamuflase. Binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur. * Tapir yang baru lahir terlihat sangat berbeda daripada dewasa, dengan warna kulit coklat kemerahan diselingi dengan garis-garis dan bulatan putih, yang dapat menjadi kamuflase baik dari predator. * Tapir merupakan perenang yang sangat baik dan dapat tinggal di air selama berberapa menit untuk menghindari predator. * Tapir mampu memancat tebing-tebing curam dengan lincah. * Tapir menandai daerah teritorialnya dengan urine. * Jika meliahat bentuk moncongnya yang panjang, mungkin tapir akan dianggap berkerabat dekat dengan babi, padahal tapir berkerabat dengan kuda dan badak. Selain Tapir Asia (Tapirus indicus) di dunia terdapat tiga spesies Tapir lainnya yaitu Tapir Brazil (Tapirus terrestris), Tapir Gunung (Tapirus pinchaque), dan Tapir Amerika (Tapirus bairdii). Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Perissodactyla. Famili: Tapiridae. Genus: Tapirus. Spesies: Tapirus indicus. Referensi: redlist.org; zipcodezoo.com; Gambar: commons.wikimedia.org; allears.net;

Macan Dahan Pemilik Taring Terpanjang

Macan Dahan Pemilik Taring Terpanjang Posted on 23 Februari 2010 by alamendah Macan Dahan Borneo dan Sumatera (Neofelis diardi) atau lebih sering disebut hanya dengan Macan Dahan merupakan salah satu anggota kucing besar selain Singa, Harimau, Macan Tutul, Jaguar, dan Cheetah. Sebagaimana Harimau dan Macan Tutul, Macan Dahan termasuk salah satu satwa langka yang dimiliki oleh Indonesia. Yang paling unik ternyata Macan dahan memiliki taring yang terbesar dan terpanjang diantara bangsa kucing lainnya. Bahkan lebih panjang dari taring Singa maupun Harimau. Semula Macan Dahan Borneo dan Sumatera (Neofelis diardi) dimasukkan dalam satu spesies dengan Macan Dahan (Neofelis nebulosa) yang terdapat di daratan Asia. Namun berdasarkan penelitian para ahli, sejak 2007 Macan Dahan Borneo dan Sumatera dikategorikan sebagai spesies tersendiri yang berbeda dengan saudaranya yang berada di dataran Asia. Macan Dahan (Neofelis diardi) terdiri atas dua subspesies yaitu Macan Dahan Borneo (Neofelis diardi borneensis) yang hidup di Pulau Kalimantan (Indonesia dan Malaysia) dan Macan Dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi) yang hidup di pulau Sumatera, Indonesia. Macan Dahan Borneo atau Kalimantan yang merupakan satwa endemik pulau Kalimantan dala bahasa Inggris biasa disebut sebagai Bornean Clouded Leopard. Sedangkan saudaranya, Macan Dahan Sumatera biasa dinamakan Sumateran Clouded Leopard. Penamaan ini tentunya erat kaitannya dengan corak tubuhnya yang seperti awan. Ciri-ciri dan Perilaku Macan Dahan. Baik Macan Dahan Borneo dan Macan Dahan Sumatera mempunyai ciri-ciri fisik yang hampir sama. Kulit Macan Dahan (Neofelis diardi) ditumbuhi bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan motif seperti awan dan totol-totl hitam. Macan Dahan di habitat aslinya Badan Macan Dahan tergolong tidak terlalu besar. Panjangnya hanya sekitar 95 cm dengan berat badan tidak lebih dari 25 kg. Ukuran tubuh Macan Dahan ini tentu lebih kecil dari pada Harimau Sumatera maupun Macan Tutul bahkan hanya seukuran anjing. Ukuran tubuhnya yang kecil dan ringan membuat macan ini mempunyai gerakan yang licah di atas pohon dan lebih sering menghabiskan waktu di atas pohon. Ekornya yang panjang mampu menjadi penyeimbang gerakan tubuhnya. Juga kaki-kakinya yang pendek kekar serta berkuku tajam membuat Macan Dahan mampu berkeliaran di atas pohon dengan lincah. Bahkan dengan kepala di bawah sekalipun ketika menuruni pohon. Yang paling istimewa selain kelincahannya di atas pohon adalah gigi taring Macan Dahan yang sangat besar dan panjang ketimbang predator lainnya. Macan Dahan memiliki taring hingga mencapai panjang 2 inci. Panjang gigi taring ini jauh mengalahkan gigi taring yang dipunyai jenis kucing besar lainnya seperti Singa, Macan Tutul, maupun Harimau. Macan Dahan Borneo (Neofelis diardi borneensis) maupun Macan Dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi) merupakan binatang nokturnal yang biasa melakukan perburuan di malam hari. Mangsa Macan Dahan meliputi aneka satwa liar mulai dari kera, rusa, ular, bekantan dan mamalia kecil lainnya. Habitat Macan Dahan mulai dari hutan pantai, rawa-rawa hingga pegunungan dengan ketinggian mencapai 3000 mdpl. Macan Dahan menghuni hutan-hutan dengan pepohonan yang lebat dan menjauhi daerah pemukiman manusia. Satwa ini termasuk binatang yang sangat pemalu, karenanya amat sedikit yang dapat diketahui berkaitan dengan tingkah lakunya di alam bebas. Konservasi Macan Dahan. Baik Macan Dahan Sumatera maupun Macan Dahan Kalimantan termasuk binatang yang langka dan terancam kepunahan. Oleh IUCN Redlist, keduanya dimasukkan dalam status konservasi “Terancam Punah” (Endangered). Juga diklasifikasikan dalam Apendix I oleh CITES. Populasi Macan Dahan Borneo (Neofelis diardi borneensis) di alam bebas diperkirakan berkisar antara 5.000 hingga 11.000 ekor. Sedangkan saudaranya, Macan Dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi) lebih memprihatinkan, sekitar 3.000 hingga 7.000 ekor. Langkanya Macan Dahan ini lebih disebabkab oleh berkurangnya hutan sebagai habitat tempat tinggal dan berburu mereka sebagai akibat kebakaran hutan maupun pembalakan liar. Selain itu juga dikarenakan oleh perburuan yang dilakukan manusia untuk mengambil kulit dan taringnya. Macan Dahan Borneo dan Sumatera, pemilik taring terpanjang yang baru teridentifikasi sebagai spesies baru pada tahun 2007 kini telah terancam kepunahan. Apakah spesies endemik pulau Kalimantan dan Sumatera ini teridentifikasi hanya untuk punah dan hanya meninggalkan sebuah nama? Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Mammalia, Ordo: Carnivora, Famili: Felidae, Genus: Neofelis, Spesies: Neofelis diardi. Subspesies: Neofelis diardi borneensis dan Neofelis diardi diardi

Kambing Hutan Sumatera Masihkah Tersisa

Kambing Hutan Sumatera Masihkah Tersisa Posted on 20 Oktober 2009 by alamendah Kambing-sumatera-Capricornis-sumatraensisKambing Hutan Sumatera (Sumatran Serow) atau yang dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Capricornis sumatraensis sumatraensis adalah jenis kambing hutan yang hanya terdapat di hutan tropis pulau Sumatra. Di alam bebas keberadaan fauna ini semakin langka dan terancam kepunahan. Oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), satwa ini dikategorikan dalam “genting” atau “Endangered”. Sehingga tidak salah, untuk melindungi yang masih tersisa, jika kemudian pemerintah Indonesia menetapkan Kambing Hutan Sumatera sebagai salah satu satwa yang dilindungi dari kepunahan berdasarkan PP Nomor 7 tahun 1999. Sayangnya saya sendiri tidak tahu berapakah populasinya yang bertahan hingga kini. Seharian googling hanya sekedar mencari jumlah populasi kambing ini tetapi hasilnya nihil. Mungkin ada sobat yang bisa membantu?. Ciri khas Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis) ini adalah bertanduk ramping, pendek dan melengkung ke belakang. Berat badannya antara 50 – 140 kg dengan panjang badannya mencapai antara 140 – 180 cm. Tingginya bila dewasa mencapai antara 85 – 94 cm. Pada dasarnya kambing hutan berbeda dengan kambing yang diternakkan, karena kambing hutan merupakan perpaduan antara kambing dengan antelop dan masih mempunyai hubungan dekat dengan kerbau. Kambing hutan merupakan satwa yang sangat tangkas dan sering terlihat memanjat dengan cepat di lereng terjal yang biasanya hanya bisa dicapai oleh manusia dengan bantuan tali. Kambing Hutan Sumatera ini mempunyai habitat di hutan-hutan pegunungan dataran tinggi sumatera. Populasinya yang masih tersisa terdapat di Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan) juga dapat ditemukan di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) yang secara administratif berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara dan Taman Nasional Gunung Leuser (Nanggroe Aceh Darussalam). Tidak ada laporan yang berarti tentang kambing ini dalam sepuluh tahun terakhir. Berapakah spesies yang tersisa di alam bebas pun tidak diketahui dengan pasti. Mungkin karena maraknya penebangan dan illegal logging Indonesia, dan kebakaran hutan membuat populasi Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis) semakin terdesak dan langka serta semakin sulit diketemukan. Oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), satwa ini dikategorikan dalam “genting” atau “Endangered” atau tiga tingkat di bawah kategori “Punah” (Extinct). Langkanya Kambing Hutan Sumatera ini membuat hanya sedikit kebun binatang di dunia yang memiliki satwa ini sehingga Kebun binatang yang memiliki koleksi spesies ini sangat bangga. Bahkan banyak kebun binatang di Indonesia sendiri yang tidak memilikinya. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Artiodactyla. Famili: Bovidae. Upafamili: Caprinae. Genus: Capricornis. Spesies: Capricornis sumatraensis. Upaspesies: Capricornis sumatraensis sumatraensis. Nama trinomial: Capricornis sumatraensis sumatraensis (Bechstein, 1799). Sinonim: Naemorhedus sumatraensis sumatraensis.

Gajah Sumatera Sehari Makan 150 Kg

Gajah Sumatera Sehari Makan 150 Kg Posted on 6 Desember 2009 by alamendah Gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus) merupakan satu dari tiga subspesies Gajah Asia. Subspesies Gajah Asia (Elephant maximus) selain Gajah Sumatera adalah Gajah Asia (Elephant maximus maximus) yang terdapat di Srilangka dan Gajah India (Elephant maximus indicus) yang terdapat di Asia Tenggara dan India. Gajah Sumatra (Elephant maximus sumatranus) yang mempunyai nafsu makan besar (hingga 150 kg seharinya) bisa dijumpai di pulau Sumatera Indonesia. Binatang ini juga ditetapkan sebagai Fauna Identitas Provinsi Lampung. Gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus) hanya berhabitat di pulau Sumatera Indonesia. Populasinya tersebar di tujuh provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Meskipun sebaran habitatnya luas ternyata populasinya menurun drastis. Karenanya UICN Redlist menggolongkan binatang besar ini dalam kategori Endangered sejak tahun 1996. Ciri-ciri Gajah Sumatera Gajah sumatera secara umum mempunyai ciri badan lebih gemuk dan lebar. Pada ujung belalai memiliki satu bibir. Berbeda dengan Gajah Afrika, Gajah Sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku di kaki belakang. Berat gajah sumatera dewasa mencapai 3.500-5000 kilogram, lebih kecil dari Gajah Afrika. Rata-rata Gajah Sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan makanan hingga 150 kilogram dan 180 liter air. Dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja yang mampu diserap oleh pencernaannya. Untuk memenuhi nafsu makan ini Gajah Sumatera melakukan perjalanan hingga 20 km perharinya. Dengan kondisi hutan yang semakin berkurang akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran jika nafsu makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering terjadi konflik dengan manusia. Sebagaimana spesies gajah asia lainnya, Gajah Sumatera tidur sambil berdiri. Selama tidur, telinganya selalu dikipas-kipaskan. Ia mampu mendeteksi keberadaan sumber air dalam radius 5 kilometer. Gajah Sumatera, mengalami masa kawin pada usia 10-12 tahun. Dan akan melahirkan anak 4 tahun sekali dengan masa mengandung hingga 22 bulan. Populasi dan Konservasi Gajah Sumatera Gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus) dikategorikan dalam Endangered oleh UICN Redlist. sementara itu CITES (Convention on International Trade of Endangered Fauna and Flora / Konvensi tentang Perdagangan International Satwa dan Tumbuhan) telah mengkategorikan gajah Sumatera dalam kelompok Appendix I. Berdasarkan salah satu survey yang dilakukan pada tahun 2007, populasi satwa ini di seluruh pulau Sumatera tinggal 2400-2800 ekor. Populasinya tersebar di tujuh provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Bahkan diyakini sejak 2007 telah menghilang dari Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas. Berkurangnya populasi gajah di alam selain karena adanya perburuan, juga disebabkan oleh semakin berkurangnya luasan habitat gajah. Pengurangan habitat gajah secara nyata ini karena berubahnya habitat gajah sumatera menjadi perkebunan monokultur skala besar (sawit, karet, kakao) yang telah menggusur habitat gajah sumatra. Selain itu hal ini juga telah membuat gajah terjebak dalam blok-blok kecil hutan yang tidak cukup untuk menyokong kehidupan gajah untuk jangka panjang, di sisi lain hal ini juga yang menjadi pemicu terjadinya konflik antara manusia dengan gajah. Nasib Gajah Sumatera ini memang tidak jauh berbeda dengan Harimau Sumatera, Kambing Hutan Sumatera ataupun Badak Sumatera. Kasihan. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Proboscidea. Famili: Elephantidae. Genus: Elephas Spesies: Elepant maximus. Upaspesies: Elephant maximus sumatranus

Bekantan Si Hidung Panjang Dari Kalimantan

Bekantan Si Hidung Panjang Dari Kalimantan Posted on 6 Januari 2010 by alamendah Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus. Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di negara-negara lain disebut dengan beberapa nama seperti Kera Bekantan (Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau. Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan. Gambar Bekantan Jantan Binatang yang oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi “Terancam” (Endangered) merupakan satwa endemik pulau Kalimantan. Satwa ini dijadikan maskot (fauna identitas) provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990. Selain itu, satwa ini juga menjadi maskot Dunia Fantasi Ancol. Ciri-ciri dan Habitat Bekantan. Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus) hanya dimiliki oleh spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai Monyet Belanda. Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Kera Bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar (buncit). Perut buncit ini sebagai akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya yang selain mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian mereka juga memakan dedaunan yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Bekantan (Nasalis larvatus) hidup secara berkelompok. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor. Satwa yang dilindungi ini lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon. Walaupun demikian Bekantan juga mampu berenang dan menyelam dengan baik, terkadang terlihat berenang menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain. Seekor Bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama induknya hingga menginjak dewasa (berumur 4-5 tahun). Habitat Bekantan (Nasalis larvatus) masih dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari Martapura, Cagar Alam (CA) Pulau Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan Teluk Kelumpang. Juga terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Paminggir, Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang. Konservasi Bekantan. Bekantan (Nasalis larvatus) oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered (Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan” (Vulnerable; VU). Selain itu Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I (tidak boleh diperdagangkan secara internasional) Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260.000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 diperkirakan jumlah itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar 25.000. Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran hutan. Referensi: www.iucnredlist.org; Gambar: Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primata; Famili: Cercopithecidae; Upafamili: Colobinae; Genus: Nasalis; Spesies: Nasalis larvatus

Banteng (Bos javanicus) Semakin Terancam

Banteng (Bos javanicus) Semakin Terancam Posted on 7 Maret 2010 by alamendah Banteng Liar atau biasa disebut dengan Banteng saja merupakan hewan mamalia yang berkerabat dengan sapi. Banteng Jawa (Bos javanicus) merupakan satu dari 5 (lima) spesies Banteng yang ada di dunia (satu spesies telah punah). Banteng (Bos javanicus) terdiri atas tiga subspesies (sub-jenis) yakni Bos javanicus javanicus (terdapat di Jawa, Madura, dan Bali, Indonesia), Bos javanicus lowi (terdapat di Kalimantan) dan Bos javanicus birmanicus (terdapat di Indocina). Banteng merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Popolasinya semakin mengalami penurunan. Oleh IUCN Redlist, Banteng dikategorikan dalam status konservasi “Endangered” atau “Terancam Kepunahan”. Selain Banteng Jawa (Bos javanicus) sedikitnya terdapat 4 spesies Banteng lainnya diseluruh dunia. Satu spesies telah dinyatakan punah. Kelima spesies Banteng tersebut adalah: * Bos javanicus (Banteng) * Bos gaurus (Indian Bison) yang biasa diadu dengan matador di Spanyol * Bos mutus (Wild Yark) * Bos souveli (Grey Ox) * Bos primigenius (Auroch) yang telah punah Ciri-ciri dan Perilaku. Banteng (Bos javanicus) mempunyai tinggi sekitar 160 cm dengan panjang antara 190-225 cm. Meskipun beberapa Banteng mampu memiliki berat hingga satu ton namun rata-rata Banteng jantan memiliki berat berkisar antara 600-800 kg. Sedangkan Banteng betina memiliki berat dan ukuran yang lebih kecil. Banteng memiliki sepasang tanduk dikepalanya yang panjangnya berkisar antara 60-75 cm. banteng (Bos javanicus) Kawanan Banteng Kulit kaki bagian bawah, punuk, dan daerah sekitar mata dan mocong Banteng (Bos javanicus) berwarna putih. Pada Banteng berkelamin jantan memiliki kulit berwarna biru kehitam-hitaman atau coklat gelap dengan punuk di bagian pundak dan tanduk yang melenkung ke atas. Sedangkan pada Banteng betina memiliki kulit berwarna coklat kemerahan tanpa punuk dan tanduk yang mengarah ke dalam. Banteng mampu hidup hingga berumur 20 tahun dengan masa kedewasaan ketika berusia 2-3 tahun. Banteng betina mempunyai lama kehamilan hingga 285 hari dan umumnya hanya melahirkan satu anak saja dalam satu masa kehamilan. Bayi Banteng akan disapih ketika berusia 6-9 bulan. Banteng hidup secara berkelompok dengan jumlah kawanan antara 2-40 individu dengan satu Banteng jantan. Banteng-banteng jantan muda hidup sendirian atau dalam kelompok-kelompok kecil bujang. Banteng merupakan binatang herbivora yang memakan rumput, dedaunan, dan buah-buahan. Diperkirakan Banteng sangat menyukai jenis rerumputan dari spesies Ischaemum muticum, Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, dan Cynodon dactylon. Banteng umumnya aktif baik pada siang ataupun malam hari. Namun pada wilayah-wilayah yang dekat dengan pemukiman manusia Banteng cenderung untuk beradaptasi sebagai binatang nokturnal yang aktif pada malam hari. Habitat dan Persebaran. Banteng mempunyai habitat di daerah berhutan lebat ataupun hutan bersemak mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2.100 mdpl. Persebarannya mulai dari Kamboja, Indonesia (Jawa, Bali, dan Kalimantan), Laos, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Di beberapa negara seperti Brunei Darussalam, bangladesh, dan India, Banteng dinyatakan telah punah. Populasi dan Konservasi. Populasi banteng diseluruh dunia diperkirakan tidak lebih dari 8.000 ekor. Bahkan dimungkinkan kurang dari 5.000 ekor. Dalam setiap wilayah (habitat) populasinya jarang yang mampu mencapai lebih dari 500 ekor. Peta populasi Banteng Di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) diperkirakan terdapat 300-700 ekor Banteng (tahun 2003), 200 ekor di Taman Nasional Meru Betiri (2000), 200 ekor di Taman Nasional Baluran (2002), 80 ekor di Taman Nasional Alas Purwo (2002). Populasi-populasi yang lebih kecil juga terdapat di beberapa tempat seperti di Cagar Alam Cikepuh-Cibanteng, Pangandaran, Malang, dan Kediri. Lantaran populasinya yang semakin menurun, sejak tahun 1996, banteng dinyatakan dalam status konservasi “Endangered” (EN; Terancam Punah) oleh IUCN. Banteng sampai saat ini belum terdaftar dalam CITES meskipun sejak 1996 telah diusulkan untuk didaftar dalam CITES Apendiks I. Penurunan populasi dan kelangkaan Banteng lebih disebabkan oleh perburuan liar dan berkurangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk pemukiman dan pertanian. Penurunan populasi juga disebabkan oleh persaingan dengan binatang lainnya dan pemangsaan yang berlebih oleh Ajag (Cuon alpinus). Data tentang populasi Banteng yang dapat saya hadirkan hanyalah data yang dibuat hampir sepuluh tahun yang silam. Harapan saya hanya satu, banteng-banteng ini masih mampu bertahan hingga selamanya. Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Bovidae; Genus: Bos; Spesies: Bos javanicus; Nama binomial Bos javanicus

Kera Hitam Sulawesi Endemik yang Berjambul

Kera Hitam Sulawesi Endemik yang Berjambul Posted on 1 Maret 2010 by alamendah Kera Hitam Sulawesi merupakan jenis primata yang mulai langka dan terancam kepunahan. Kera Hitam Sulawesi yang dalam bahasa latin disebut Macaca nigra merupakan satwa endemik Sulawesi Utara. Kera Hitam Sulawesi selain mempunyai bulu yang berwarna hitam juga mempunyai ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Kera yang oleh masyarakat setempat disebut Yaki ini semakin hari semakin langka dan terancam punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically Endangered (Krisis). Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) Kera Hitam Sulawesi sering juga disebut monyet berjambul. Dan oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai, Dihe. Dalam bahasa Inggris primata langka ini disebut dengan beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape, Celebes Black Macaque, Celebes Crested Macaque, Celebes Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra yang bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins, 1824). Ciri-ciri Kera Hitam Sulawesi. Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) mempunyai ciri-ciri sekujur tubuh yang ditumbuhi bulu berwarna hitam kecuali pada daerah punggung dan selangkangan yang berwarna agak terang. Serta daerah seputar pantat yang berwarna kemerahan. Pada kepala Kera Hitam Sulawesi (Yaki) memiliki jambul. Mukanya tidak berambut dan memiliki moncong yang agak menonjol. Panjang tubuh Kera Hitam Sulawesi dewasa berkisar antara 45 hingga 57 cm, beratnya sekitar 11-15 kg. Habitat dan Tingkah Laku. Kera Hitam Sulawesi hidup secara berkelompok Besar kelompoknya terdiri antara 5-10 ekor. Kelompok yang besar biasanya terdiri atas beberapa pejantan dengan banyak betina dewasa dengan perbandingan satu pejantan berbanding 3 ekor betina. Kera Hitam Sulawesi dalam kelompok Kera Hitam Sulawesi dalam kelompok Primata yang menyukai jenis–jenis pohon yang tinggi dan bercabang banyak. Sepertti Beringin (Ficus sp) dan Dao (Dracontomelon dao) ini merupakan hewan omnivora, mulai dari buah-buahan hingga serangga. Musuh utama Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) ini sama seperti tarsius yaitu ular Phyon.Primata ini banyak menghabiskan waktu di pohon. Penyebaran Kera Hitam Sulawesi biasanya terfokus di hutan primer pada lokasi yang masih banyak jenis pohon berbuah yang biasa dimakan oleh satwa ini. Daya jelajahnya (home range) selalu menuju ke satu arah dan akan kembali kearah semula dengan daya jelajah antara 0,8–1 km. Binatang langka ini dapat ditemui di Sulawesi Utara di Taman Wisata Alam Batuputih, Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Cagar Alam Gunung Duasudara, Cagar Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon dan Tangale. Juga dibeberapa pulau seperti di pulau Pulau Manadotua and Pulau Talise, Pulau Lembeh (kemungkinan telah punah), termasuk di Pulau Bacan (Maluku). Konservasi. Kera Hitam Sulawesi merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI No.7 Tahun 1999. Populasi Kera Hitam Sulawesi berdasarkan data tahun 1998 diperkirakan kurang dari 100.000 ekor. Jumlah ini diyakini semakin mengalami penurunan. Penurunan popolasi ini sebagian besar diakibatkan oleh perburuan liar. Karena jumlah populasinya yang semakin menurun, IUCN Redlist memasukkan Kera Hitam Sulawesi dalam daftar status konservasi Critically Endangered (kritis) sejak tahun 2008. Dan CITES juga memasukkan satwa endemik ini sebagai Apendix II. Saya sendiri belum berkesempatan untuk melihat satwa endemik berjambul ini di habitat aslinya. Semoga saja keinginan saya untuk menyaksikan keunikan Yaki, Kera Hitam Sulawesi yang langka ini tidak didahului oleh kepunahannya. Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primata; Famili: Cercopithecidae; Genus: Macaca;Spesies: Macaca nigra. Nama binomial Macaca nigra

Kanguru Indonesia Di Papua

Kanguru Indonesia Di Papua Posted on 3 Agustus 2009 by alamendah Kanguru ternyata tidak hanya terdapat di Autralia saja. Ternyata di Indonesia, tepatnya di Papua, juga memiliki Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia). Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga termasuk binatang (satwa) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan. Kangguru Papua terdiri atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan thylogale (Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat. Kangguru Tanah (lau-lau atau paunaro): Thylogale bruniiThylogale brunii (Dusky Pademelon) merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter. Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua, dan Papua Niugini. Di Indonesia Thylogale brunii terdapat antara lain di Taman Nasional Wasur (Kabupaten Thylogale stigmata, Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz (Mimika). Thylogale stigmata (red-legged pademelon) merupakan jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua. Thylogale stigmata mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan. Thylogale browniThylogale brownii (Brown’s pademelon). Selain di Papua, binatang ini juga terdapat di Papua New Guinea. Kangguru pohon (lau-lau): Dendrolagus pulcherrimus (Kanguru Pohon Mantel Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan Dendrolagus pulcherrimusdipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang. Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias. Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias. Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya Dendrolagus goodfellowi (disebut Kanguru Pohon Goodfellow atau kanguru pohon hias atau Goodfellow’s Tree-kangaroo) merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya berwarna Dendrolagus mbaiso cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua Dendrolagus mbaiso (disebut sebagai Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso) kanguru ini ditemukan di hutan montane yang tinggi dan subalpine semak belukar di Puncak Sudirman. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih di bagian dadanya. Dengrolagus dorianus atau disebut sebagai Kangguru Pohon Ndomea atau Doria’s Tree-kangaroo. Dendrolagus ursinus (disebut Vogelkop Tree-kangaroo atau Kanguru Pohon Nemena) merupakan kanguru pohon yang paling awal terklasifikasikan. Mempunyai telinga panjang dan ekor panjang dan hitam. Dendrolagus dorianus, Dendrolagus ursinus, Dendrolagus inustus Dendrolagus inustus disebut juga sebagai Kanguru Pohon Wakera atau Grizzled Tree-kangaroo. Dendrolagus stellarum disebut juga sebagai Seri’s Tree-kangaroo. Kanguru pohon ini terdapat di Tembagapura. Klasifikasi: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Infrakelas: Marsupialia; Ordo: Diprotodontia; Famili: Macropodidae Genus: Dendrolagus dan Thylogale

Orangutan Wajib Sekolah Di Pusat Rehabilitasi

Orangutan Wajib Sekolah Di Pusat Rehabilitasi Posted on 29 September 2009 by alamendah Orangutan dan bayinya Orangutan Sumatra (Pongo abelii) dan Kalimantan (Pongo pygmaeus) wajib sekolah. Sekolah Orangutan disebut Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan. Di Indonesia sedikitnya (yang saya tahu) terdapat 3 (tiga) Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan. Di Sumatera terletak di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (Jambi). Sedangkan di Kalimantan adalah Wanariset Semboja (Kalimantan Timur) dan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Di sekolah (Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi), Orangutan hasil sitaan yang telah dipelihara manusia bertahun-tahun sehingga terbiasa hidup bersama manusia di berikan berbagai pelajaran sehingga mampu bertahan di alam liar kembali. Sekolah ini tidak mengajarkan “Si Pongo” menjadi makhluk penurut, mau melakukan apa saja yang diperintahkan tuannya. Justru sebaliknya, Program Reitroduksi ini mengajarkan Orangutan agar bisa liar kembali. Tujuannya satu; agar satwa yang sudah jinak karena bertahun-tahun dipelihara oleh manusia ini bisa mencari makan sendiri, membuat sarang, liar dan bisa bertahan hidup di alam bebas tanpa bantuan manusia. Sebelum mengikuti “pendidikan”, orangutan harus dikarantina untuk pemeriksaan dan penyembuhan berbagai penyakit, termasuk penyakit berbahaya, seperti hepatitis. Setelah kesehatannya pulih, primata ini harus mengikuti kelas mulai dari “playgroup” hingga “kuliah”. Banyak di antara orangutan yang turut dalam rehabilitasi itu, masih bayi, sehingga perlu perawatan khusus. Tidak berbeda dengan manusia, selain butuh makanan bergizi, mereka juga membutuhkan kasih sayang, karenanya para dewan pengajar khususnya wanita, juga harus menjadi “ibu angkat”, yang menggendong dan memberikan susu botol. Proses peliaran membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit. Jika orangutan itu telah benar-benar jinak dan sangat tergantung kepada manusia, paling tidak butuh waktu sekitar tiga tahun. Di Indonesia sedikitnya (yang saya tahu) terdapat 3 (tiga) Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan. Di Sumatera terletak di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (Jambi). Sedangkan di Kalimantan adalah Wanariset Semboja (Kalimantan Timur) dan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Pusat Reintroduksi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) ini terletak berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, 200 km barat kota Jambi. Dikelola oleh Zoologische Gesellschaft Frankfurt (FZS) yang merupakan organisasi perlindungan alam yang berpusat di Frankfurt, Jerman dan berkonsentrasi menangani satwa yang terancam punah. Dalam merehabilitasi Orangutan Sumatera mereka bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan Pan Eco Foundation, organisasi perlindungan alam asal Swiss. Wanariset Semboja (Kalimantan Timur) dan Nyaru Menteng (Kalimantan Tengah). Kedua Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) ini dikelola oleh Borneo Orangutan Survival atau Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS). Bekerjasama dengan kepolisian dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), dan Departemen Kehutanan. BOS sendiri didirikan oleh sejumlah pekerja asing dan keluarganya serta didukung warga Indonesia dari sejumlah perusahaan asing yang berada di “Kota Minyak” Balikpapan. Di tengah rasa bangga dan syukur saya akan kerja keras para pecinta Orangutan dalam meliarkan kembali Orangutan Sumaetra (Pongo abelii) maupun Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) terkadang terselip rasa malu juga; kenapa yang mempunyai inisiatif untuk menyelamatkan mereka justru orang asing, bukan kita sendiri yang nota bene pemilik kekayaan ini.

Harimau Sumatera Semakin Langka

Harimau Sumatera Semakin Langka Posted on 19 Agustus 2009 by alamendah harimau sumateraHarimau Sumatra atau dalam bahasa latin disebut Panthera tigris sumatrae merupakan satu dari lima subspisies harimau (Panthera tigris) di dunia yang masih bertahan hidup. Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang juga merupakan satu-satunya sub-spisies harimau yang masih dipunyai Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah. Hewan dari filum Chordata ini hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal 400–500 ekor. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) semakin langka dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah. Asal usul Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai Miacids. Miacids hidup pada akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”). Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat dan barat daya menjadi harimau Caspian. Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia, sebagiannya lagi terus bergerak ke barat hingga ke India (Hemmer,1987). Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut meningkat pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Perlu diketahui, terdapat 9 subspesies harimau yang tiga diantaranya telah dinyatakan punah. Kesembilan subspisies harimau tersebut adalah: 1. Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti) terdapat di Malaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. 2. Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) Bangladesh, Bhutan, China, India, dan Nepal. 3. Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis) China. 4. Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) dikenal juga sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria. Terdapat di China, Korea Utara, dan Asia Tengah di Rusia. 5. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terdapat hanya di pulau Sumatera, Indonesia. 6. Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) terdapat di semenanjung Malaysia. 7. Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) telah punah sekitar tahun 1950an. Harimau Caspian ini terdapat di Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan Rusia. 8. Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) telah punah sekitar tahun 1972. Harimau Jawa terdapat di pulau Jawa, Indonesia. 9. Harimau Bali (Panthera tigris balica) yang telah punah sekitar tahun 1937. Harimau Bali terdapat di pulau Bali, Indonesia. Ciri-ciri dan Habitat Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat bahkan terkadang dempet. Harimau-Sumatera2Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala hingga ke ekor dengan berat 300 pound. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat 200 pound. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan. Harimau Sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing langka ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi. Makanan harimau sumatra tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya. Harimau sumatra merupakan hewan soliter yang berburu di malam hari. Kucing ini mengintai mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Mereka memakan apapun yang dapat ditangkap, umumnya celeng dan rusa, dan terkadang unggas,ikan, dan Orangutan. Menurut penduduk setempat harimau sumatra juga gemar makan durian. Harimau Sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa. Luas kawasan perburuan harimau Sumatera tidak diketahui dengan tepat, tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau Sumatera dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer. Konservasi Hingga sekarang diperkirakan hanya tersisa 400-500 ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masih bertahan di alam bebas. Selain itu terdapat sedikitnya 250 ekor Harimau Sumatera yang dipelihara di berbagai kebun binatang di seluruh penjuru dunia. Pengrusakan habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi harimau sumatera saat ini. Pembalakan hutan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara tahun 1998 hingga 2000. Dalam upaya penyelamatan harimau Sumatera dari kepunahan, Taman Safari Indonesia ditunjuk oleh 20 kebun binatang di dunia sebagai Pusat Penangkaran Harimau Sumatera, studbook keeper dan tempat penyimpanan sperma (Genome Rescue Bank) untuk harimau Sumatera.

Rusa Bawean, Pelari Ulung yang Semakin Kritis

Rusa Bawean, Pelari Ulung yang Semakin Kritis Posted on 24 Desember 2009 by alamendah Rusa Bawean (bahasa latinnya Axis kuhlii), merupakan satwa endemik pulau Bawean (Kab. Gresik, Jawa Timur) yang populasinya semakin langka dan terancam kepunahan. Oleh IUCN Redlist, Rusa Bawean, yang merupakan satu diantara 4 jenis (spesies) Rusa yang dimiliki Indonesia ini, dikategorikan dalam “Kritis” (CR; Critiscally Endangered) atau “sangat terancam kepunahan”. Spesies Rusa Bawean ini juga terdaftar pada CITES sebagai appendix I. Dalam bahasa inggris disebut sebagai Bawean Deer. Ciri-ciri dan Habitat Rusa Bawean. Rusa Bawean memiliki tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan Rusa jenis lainnya. Rusa Bawean (Axis kuhlii) mempunyai tinggi tubuh antara 60-70 cm dan panjang tubuh antara 105-115 cm. Rusa endemik Pulau Bawean ini mempunyai bobot antara 15-25 kg untuk rusa betina dan 19-30 kg untuk rusa jantan. Selain tubuhnya yang mungil, ciri khas lainnya adalah memiliki ekor sepanjang 20 cm yang berwarna coklat dan keputihan pada lipatan ekor bagian dalam. Tubuhnya yang mungil ini menjadikan Rusa Bawean lincah dan menjadi pelari yang ulung. Warna bulunya sama dengan kebanyakan rusa, cokelat kemerahan kecuali pada leher dan mata yang berwarna putih terang. Bulu pada Rusa Bawean anak-anak memiliki totol-totol tetapi seiring bertambahnya umur, noktah ini akan hilang dengan sendirinya. Sebagaimana rusa lainnya, Rusa Bawean jantan memiliki tanduk (ranggah) yang mulai tumbuh ketika berusia delapan bulan. Tanduk (ranggah) tumbuh bercabang tiga hingga rusa berusia 30 bulan. Ranggah rusa ini tidak langsung menjadi tanduk tetap tetapi mengalami proses patah tanggal untuk digantikan ranggah yang baru. Baru ketika rusa berusia 7 tahun, ranggah (tanduk rusa) ini menjadi tanduk tetap dan tidak patah tanggal kembali. Rusa Bawean merupakan nokturnal, lebih sering aktif di sepanjang malam. Dan mempunyai habitat di semak-semak pada hutan sekunder yang berada pada ketinggian hingga 500 mdpl. Mereka sangat hati-hati, dan muncul untuk menghindari kontak dengan orang-orang; di mana aktivitas manusia berat, rusa menghabiskan hari di hutan di lereng-lereng curam yang tidak dapat diakses oleh penebang kayu jati. Rusa Bawean (Axis kuhlii) mempunyai masa kehamilan antara 225-230 hari dan melahirkan satu anak tunggal (jarang terjadi kelahiran kembar). Kebanyakan kelahiran terjadi antara bulan Februari hingga Juni. Populasi dan Konservasi Rusa Bawean (Axis kuhlii). Di habitat aslinya, Rusa Bawean semakin terancam kepunahan. Pada akhir 2008, peneliti LIPI menyebutkan jumlah populasi rusa bawean yang berkisar 400-600 ekor. Sedang menurut IUCN, satwa endemik yang mulai langka ini diperkirakan berjumlah sekitar 250-300 ekor yang tersisa di habitat asli (2006). Karena populasinya yang sangat kecil dan kurang dari 250 ekor spesies dewasa, IUCN Redlist sejak tahun 2008 memasukkan Rusa Bawean dalam kategori “Kritis” (CR; Critiscally Endangered) atau “sangat terancam kepunahan”. Selain itu CITES juga mengategorikan spesies bernama latin Axis kuhlii ini sebagai “Appendix I” Semakin langka dan berkurangnya populasi Rusa Bawean (Axis kuhlii) dikarenakan berkurangnya habitat Rusa Bawean yang semula hutan alami berubah menjadi hutan jati yang memiliki sedikit semak-semak. Ini berakibat pada berkurangnya sumber makanan. Penurunan jumlah populasi ini mendorong berbagai usaha konservasi diantaranya pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Bawean seluas 3.831,6 ha sejak tahun 1979. Selain itu untuk menghindari kepunahan sejak tahun 2000 telah diupayakan suatu usaha penangkaran Rusa Bawean (Axis kuhlii).

Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di Jawa

Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di Jawa Posted on 25 Januari 2010 by alamendah Macan Tutul Jawa atau dalam bahasa latin disebut Panthera pardus melas menjadi kucing besar terakhir yang tersisa di pulau Jawa setelah punahnya Harimau Jawa. Macan Tutul Jawa (Java Leopard) merupakan satu dari sembilan subspesies Macan Tutul (Panthera pardus) di dunia yang merupakan satwa endemik pulau Jawa. Hewan langka yang dilindungi ini menjadi satwa identitas provinsi Jawa Barat. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang dimasukkan dalam status konservasi “Critically Endangered” ini mempunyai dua variasi yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan Macan Kumbang. Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah subspesies yang sama. Ciri-ciri Macan Tutul Jawa. Dibandingkan subspesies macan tutul lainnya, Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) mempunyai ukuran relatif kecil. Panjang tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg. Macan Tutul Jawa di atas dahan Subspesies Macan Tutul yang menjadi satwa endemik pulau Jawa ini mempunyai khas warna bertutul-tutul di sekujur tubuhnya. Pada umumnya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul Jawa betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebagaimana macan tutul lainnya adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Kucing besar ini termasuk salah satu binatang yang pandai memanjat dan berenang. Macan Tutul Jawa adalah binatang karnivora yang memangsa buruannya seperti kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Kucing besar ini juga mampu menyeret dan membawa hasil buruannya ke atas pohon yang terkadang bobot mangsa melebih ukuran tubuhnya. Perilaku ini selain untuk menghindari kehilangan mangsa hasil buruan, selain itu juga untuk penyimpanan persediaan makanan. Meskipun masa hidup di alam belum banyak diketahui tetapi di penangkaran, Macan tutul dapat hidup hingga 21-23 tahun. Macan tutul yang hidup dalam teritorial (ruang gerak) berkisar 5 – 15 km2. Bersifat soliter, tetapi pada saat tertentu seperti berpasangan dan pengasuhan anak, macan tutul dapat hidup berkelompok. Macan tutul jantan akan berkelana mencari pasangan dalam teritorinya masing-masing, di mana tiap daerah tersebut ditandai dengan cakaran di batang kayu, urine maupun kotorannya. Macan tutul betina umumya memiliki anak lebih kurang 2-6 ekor setiap kelahiran dengan masa kehamilan lebih kurang 110 hari. Menjadi dewasa pada usia 3-4 tahun. Anak macan tutul akan tetap bersama induknya hingga berumur 18-24 bulan. Dalam pola pengasuhan anak, kadang-kadang macan tutul jantan membantu dalam hal pengasuhan anak. Macan Kumbang Adalah Macan Tutul. Meskipun mempunyai warna tubuh yang berbeda, hitam, namun Macan Kumbang pun subspesies yang sama dengan Macan Tutul. Variasi warna tubuh tersebut bukanlah menjadikan macan tutul yang bertubuh hitam tersebut adalah subspesies yang lain, tetapi sesungguhnya sub spesies yang sama. Terbukti keduanya dapat kawin dan menghasilkan keturunan yang berwarna tutul dan berwarna hitam. Macan Tutul Jawa berbulu hitam biasa disebut Macan Kumbang Macan Tutul Jawa berbulu hitam biasa disebut Macan Kumbang Warna pada Macan Kumbang tidaklah sepenuhnya hitam. Ada tutul-tutul yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna dasar. Macan tutul hitam (Macan Kumbang) selain menjadi varian dari Macan Tutul Jawa juga banyak dijumpai pada Macan Tutul di India. Para ahli menduga perbedaan warna tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik. Konservasi Macan Tutul Jawa. Kucing besar ini termasuk satwa yang dilindungi dari kepunahan di Indonesia berdasarkan UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999. Oleh IUCN Red list, Macan Tutul Jawa (Panthera padus melas) digolongkan dalam status konservasi “Kritis” (Critically Endangered). Selain itu juga masuk dalam dalam CITES Apendik I yang berarti tidak boleh diperdagangkan. Jumlah populasi Macan Tutul Jawa tidak diketahui dengan pasti. Data dari IUCN Redlist memperkirakan populasinya di bawah 250 ekor (2008) walaupun oleh beberapa instansi dalam negeri terkadang mengklaim jumlahnya masih di atas 500-an ekor. Populasi Macan Tutul Jawa ini tersebar di beberapa wilayah yang berbeda seperti di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, TN. Gunung Halimun Salak, TN. Gunung Gede, Hutan Lindung Petungkriyono Pekalongan, dan TN. Meru Betiri Jawa Timur. Subspesies Macan Tutul. Di seluruh dunia terdapat 9 subspesies Macan Tutul. Selain Macan Tutul Jawa (Panthera padus melas) yang endemik pulau Jawa terdapat 8 subspesies lainnya yaitu; * Panthera pardus pardus: Afrika * Panthera pardus nimr : Arab * Panthera pardus saxicolor : Asia Tengah * Panthera pardus kotiya: Sri Lanka * Panthera pardus fusca: India * Panthera pardus delacourii: Asia Selatan dan China bagian selatan * Panthera pardus japonensis: China bagian utara * Panthera pardus orientalis: Rusia, Korea dan China bagian tenggara
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) Diambang Punah Posted on 14 Maret 2010 by alamendah Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan salah satu spesies badak yang dipunyai Indonesia selain badak jawa (Rhinocerus sondaicus). Badak sumatera (Sumatran rhino) juga merupakan spesies badak terkecil di dunia merupakan satu dari 5 spesies badak yang masih mampu bertahan dari kepunahan selain badak jawa, badak india, badak hitam afrika, dan badak putih afrika. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) seperti saudara dekatnya, badak jawa, semakin langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan populasi badak bercula dua ini tidak mencapai 200 ekor. Wajar jika IUCN Redlist kemudian memasukkan badak sumatera (Sumatran rhino) dalam daftar status konservasi critically endangered (kritis; CE). Badak sumatera dalam bahasa Inggris disebut sebagai Sumatran rhino. Sering kali juga disebut sebagai hairy rhino lantaran memiliki rambut terbanyak ketimbang jenis badak lainnya. Badak Sumatera dalam bahasa latin disebur sebagai Dicerorhinus sumatrensis. Ciri-ciri dan Habitat Badak Sumatera. Badak sumatera memiliki dua cula dengan panjang cula depan berkisar antara 25-80 cm dan cula belakang lebih pendek sekitar 10 cm. Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) mempunyai panjang tubuh antara 2-3 meter dengan berat antara 600-950 kg. Tinggi satwa langka ini berkisar antara 120-135 cm. badak sumatera dewasa Habitat badak sumatera meliputi hutan rawa dataran rendah hingga hutan perbukitan meskipun umumnya binatang langka ini menyukai hutan bervegetasi lebat. Satwa langka bercula dua ini lebih sering terlihat di hutan-hutan sekunder dataran rendah yang memiliki air, tempat berteduh, dan sumber makanan yang tumbuh rendah. Makanan utama badak sumatera meliputi buah (terutama mangga liar dan fikus), dedaunan, ranting-ranting kecil, dan kulit kayu. Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satwa penjelajah yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil meskipun umumnya hidup secara soliter (menyendiri).Pada cuaca yang cerah sering turun ke daerah dataran rendah, untuk mencari tempat yang kering. Pada cuaca panas ditemukan berada di hutan-hutan di atas bukit dekat air terjun. Populasi dan Konservasi Badak Sumatera. Badak sumatera dulunya tersebar mulai dari Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Malaysia. Namun saat ini diperkirakan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) telah punah dibeberapa tempat dan hanya menyisakan di Indonesia dan Malaysia. Populasi badak sumatera semakin langka. Menurut data IUCN Redlist populasi badak bercula dua ini berkisar antara 220-275 ekor (1997). Bahkan menurut International Rhino Foundation (Virginia) diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai 200 ekor (2010). Di Sumatra populasi badak sumatera terkonsentrasi di Taman Nasional Bukit Barisan (60-80 ekor), Taman Nasional Gunung Lauser (60-80 ekor), TN. Way Kambas (15-25 ekor), dan Taman Nasional Kerinci Seblat (diperkirakan telah punah). Di Sabah Malaysia diperkirakan memiliki populasi berkisar antara 6-10 ekor. Sedangkan populasi di Kalimantan hingga sekarang belum teridentifikasi. Ratu dan Andalas, sepasang badak sumatera di Way Kambas. Ratu kini sedang hamil satu bulan Mengingat tingkat populasi badak sumatera tersebut wajar jika kemudian IUCN Redlist memasukkan badak sumatra dalam status konservasi critically endangered (kritis) yang merupakan satu tingkat di bawah status konservasi punah. Status konservasi critically endangered ini disandangkan pada badak sumatera sejak 1996. Selain itu, badak sumatera juga terdaftar dalam CITES Apendiks I sejak tahun 1975. CITES Apendiks I berarti badak sumatera dilindungi secara internasional dari segala bentuk perdagangan. Menurunnya populasi badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) disebabkan oleh perburuan liar untuk mengambil cula dan anggota tubuh lainnya. Meskipun untuk praktek perburuan liar ditengarai tidak pernah terjadi lagi dalam kurun sepuluh tahun terakhir. Faktor utama penurunan populasi badak sumatera saat ini adalah berkurangnya habitat akibat deforestasi hutan dan kebakaran hutan. Akibat semakin berkurang dan rusaknya hutan, beberapa tahun terakhir sering kali dilaporkan kemunculan badak bercula dua ini di daerah pemukiman warga dan perkebunan.

Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus)

Badak Jawa umumnya memiliki warna tubuh abu-abu kehitam-hitaman. Memiliki satu cula, dengan panjang sekitar 25 cm namun ada kemungkinan tidak tumbuh atau sangat kecil sekali pada betina. Berat badan seekor Badak Jawa dapat mencapai 900 – 2300 kg dengan panjang tubuh sekitar 2 – 4 m. Tingginya bisa mencapai hampir 1,7 m. Kulit Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus) memiliki semacam lipatan sehingga tampak seperti memakai tameng baja. Memiliki rupa mirip dengan badak India namun tubuh dan kepalanya lebih kecil dengan jumlah lipatan lebih sedikit. Bibir atas lebih menonjol sehingga bisa digunakan untuk meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut. Badak termasuk jenis pemalu dan soliter (penyendiri). Populasi Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus) Di Indonesia, Badak Jawa dahulu diperkirakan tersebar di Pulau Sumatera dan Jawa. Di Sumatera saat itu badak bercula satu ini tersebar di Aceh sampai Lampung. Di Pulau Jawa, badak Jawa pernah tersebar luas diseluruh Jawa. Badak Jawa kini hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUT), Banten. Selain di Indonesia Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus) juga terdapat di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Individu terakhir yang di luar TNUT, ditemukan ditembak oleh pemburu di Tasikmalaya pada tahun 1934. Sekarang specimennya disimpan di Museum Zoologi Bogor. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Berdasarkan sensus populasi Badak Jawa yang dilaksanakan oleh Balai TNUK, WWF – IP dan YMR pada tahun 2001 memperkirakan jumlah populasi badak di Ujung Kulon berkisar antara 50 – 60 ekor. Sensus terakhir yang dilaksanakan Balai TN Ujung Kulon tahun 2006 diperkirakan kisaran jumlah populasi badak Jawa adalah 20 – 27 ekor. Sedangkan populasi di di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam, diperkirakan hanya 8 ekor (2007). Populasi Badak bercula satu (Badak Jawa) yang hanya 30-an ekor ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan populasi saudaranya, Badak Sumatera yang diperkirakan berkisar antara 215 -319 ekor. Juga jauh lebih sedikit ketimbang populasi satwa lainnya seperti Harimau Sumatera (400-500 ekor), Elang Jawa (600-an ekor), Anoa (5000 ekor). Konservasi dan Perlindungan Badak Jawa Pada tahun 1910 badak Jawa sebagai binatang liar secara resmi telah dilindungi Undang-Undang oleh Pemerintah Hindia Belanda, sehingga pada tahun 1921 berdasarkan rekomendasi dari The Netherlands Indies Society for Protection of Nature, Ujung Kulon oleh pemerintah Belanda dinyatakan sebagai Cagar Alam. Keadaan ini masih berlangsung terus sampai status Ujung Kulon diubah menjadi Suaka Margasatwa di bawah pengelolaan Jawatan Kehutanan dan Taman Nasional pada tahun 1982. Badak JawaBadak Jawa (Badak bercula satu) yang hidup berkumpul di satu kawasan utama sangat rentan terhadap kepunahan yang dapat diakibatkan oleh serangan penyakit, bencana alam seperti tsunami, letusan gunung Krakatau, gempa bumi. Selain itu, badak ini juga kekurangan ruang jelajah dan sumber akibat invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng. Penelitian awal WWF mengidentifikasi habitat yang cocok, aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat, yang dulu juga merupakan habitat badak Jawa. Jika habitat kedua ditemukan, maka badak yang sehat, baik, dan memenuhi kriteria di Ujung Kulon akan dikirim ke wilayah yang baru. Habitat ini juga akan menjamin keamanan populasinya
Felidae Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari ?Felidae Harimau, Felidae terbesar yang hidup di alam liar. Harimau, Felidae terbesar yang hidup di alam liar. Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Carnivora Famili: Felidae G. Fischer de Waldheim, 1817 Subfamilia Felinae Pantherinae Acinonychinae Machairodontinae (punah) Kucing dan kucing besar adalah anggota suku Felidae, bangsa Carnivora. Anggotanya yang paling dikenal tentunya adalah kucing peliharaan (subspesies Felis silvestris catus), yang pertama kali diduga mulai berhubungan secara sosial dengan manusia antara 7000 dan 4000 tahun yang lalu. Kerabat liarnya masih ditemukan di Afrika dan Asia bagian barat. Jenis-jenis lainnya juga banyak dikenal orang karena banyak menjadi simbol keberanian dalam berbagai kebudayaan, seperti singa, harimau, macan tutul, jaguar, citah,puma, dan kucing hutan. Berdasarkan temuan fosil, anggota Felidae pertama diketahui telah ada pada masa Eocene, sekitar 40 juta tahun yang lalu. Kelompok hewan ini mudah dikenali dari bentuk tubuhnya. Daun telinga kebanyakan berbentuk segitiga dan tegak. Taring jelas dan besar karena semua anggotanya adalah pemakan daging. Penciri khas lainnya adalah kukunya yang memiliki kantung sehingga dapat dikeluarmasukkan sesuai keperluan. Semua Felidae, termasuk pula kucing peliharaan, adalah predator sejati dan dalam rantai makanan kerap kali menempati posisi puncak. Beberapa jenis Felidae dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan. Meski kebanyakan mandul (steril) seperti liger dan tigon, ada beberapa yang mampu menghasilkan keturunan, seperti ras kucing Savannah sebagai hasil persilangan kucing rumah dengan serval. Ada 37 spesies Felidae yang diketahui di dunia saat ini. Moyang Felidae diduga berasal dari daratan Asia dan menyebar ke benua lainnya lewat jembatan darat. [sunting] Klasifikasi Kemiripan bentuk fisik anggota Felidae menyebabkan pada masa lalu anggota-anggotanya dikelompokkan pada satu marga (Felis) atau dua marga saja (Felis, kucing kecil, dan Panthera, kucing besar). Kajian filogeni dengan menggunakan bantuan teknik molekular menunjukkan bahwa variasi di dalam anggota Felidae cukup besar, sehingga klasifikasi berikut yang sekarang mulai dianut oleh para peminat zoologi. * Subfamili Felinae o Genus Felis + Kucing liar, Felis silvestris # Kucing gurun atau Kucing liar Afrika, Felis silvestris lybica # Kucing peliharaan, Felis silvestris catus + Kucing pasir, Felis margarita + Kucing hutan, Felis chaus + Kucing berkaki hitam, Felis nigripes + Kucing gurun Tiongkok, Felis bieti o Genus Otocolobus + Kucing Pallas, Otocolobus manul o Genus Catopuma + Kucing emas Asia, Catopuma temminckii + Kucing merah, Catopuma badia (syn. Felis badia) o Genus Profelis + Kucing emas afrika, Profelis aurata o Genus Prionailurus (kucing hutan) + Kucing hutan "meong congkok", Prionailurus bengalensis (syn. Felis bengalensis) + Kucing bakau, Prionailurus viverrinus (syn. Felis viverrinus) + Kucing kepala datar, Prionailurus planiceps + Kucing totol, Prionailurus rubiginosus o Genus Lynx + Eurasian Lynx, Lynx lynx + Spanish Lynx, Lynx pardinus + Canadian Lynx, Lynx canadensis + Bobcat, Lynx rufus o Genus Caracal + Karakal, Caracal caracal o Genus Leptailurus + Serval, Leptailurus serval o Genus Herpailurus + Jaguarundi, Herpailurus yaguarondi o Genus Oncifelis + Kucing pampa, Oncifelis colocolo + Geoffroy's Cat, Oncifelis geoffroyi + Kodkod, Oncifelis guigna o Genus Oreailurus + Kucing andes, Oreailurus jacobita o Genus Leopardus + Ocelot, Leopardus pardalis + Margay, Leopardus wiedii + Kucing berpola titik kecil, Leopardus tigrinus o Genus Pardofelis + Kucing batu, Pardofelis marmorata (syn. Felis marmorata) o Genus Puma + Puma, Puma concolor * Subfamilia Pantherinae o Genus Neofelis + Macan dahan, Neofelis nebulosa + Macan dahan sunda, Neofelis diardii o Genus Uncia + Macan Tutul Salju, Uncia uncia o Genus Panthera + Singa, Panthera leo + Harimau, Panthera tigris + Macan Tutul, Panthera pardus + Jaguar, Panthera onca * Subfamily Acinonychinae o Genus Acinonyx + Cheetah, Acinonyx jubatus

Kode Rahasia Blackberry

Kode rahasia ini sebenarnya sudah ada di petunjuk pemakaian, tetapi mungkin sobat-sobat belum mengetahuinya. Oleh karena itu kami akan memberikan beberapa Kode Rahasia Blackberry yang mungkin belum anda ketahui. Ok berikut beberapa Kode Perintah Blackberry yang perlu anda ketahui. 1. ALT + N M L L = Kode Rahasia Cek Sinyal Bar BB 2. ALT + V A L D = Kode Rahasia Verifikasi Address Book 3. ALT + R B L D = Kode Rahasia Merombak Address Book 4. ALT + R B V = Kode Rahasia Mengetahui Source Code Webpage 5. ALT + left Shift + press H = Kode Rahasia Mengetahui Informasi Teknis Dalam BB 6. * # 0 6 # = Kode Rahasia Melihat IMEI Pada Blackberry 7. ALT + Right Shift + Delete = Kode Rahasia Simulasi Kapasitas Baterai Full 8. ALT + L G L G = Kode Rahasia mengetahui log Yang dilakukan Pengguna Blackberry 9. ALT + NUM / Aa / Cap + H = Kode Rahasia mengetahui Akses Informasi PIN – IMEI – Vendor ID – Free Memory – Versi OS 10. M E P D pada Sim Card = Kode Rahasia mengecek status Blackberry locked serta unlocked 11. ALT + Cap / Aa Right + DEL = Kode Rahasia merestart Blackberry yang sedang nge-blank

kode rahasia samsung

IMEI number: * # 0 6 # Software version: * # 9 9 9 9 # albo * # 0 8 3 7 # Net Monitor: * # 0 3 2 4 # Chaning LCD contrast: * # 0 5 2 3 # Memory info: * # 0 3 7 7 # albo * # 0 2 4 6 # Reset memory (SIMLOCK`a removing!!!): * 2 7 6 7 * 3 8 5 5 # Reset CUSTOM memory: * 2 7 6 7 * 2 8 7 8 # Battery state: * # 9 9 9 8 * 2 2 8 # Alarm beeper: * # 9 9 9 8 * 2 8 9 # Vibra test: * # 9 9 9 8 * 8 4 2 # *#1111# S/W Version *#1234# Firmware Version *#2222# H/W Version *#8999*8376263# All Versions Together *#8999*8378# Test Menu *#4777*8665# GPSR Tool *#8999*523# LCD Brightness *#8999*377# Error Menu *#8999*327# EEP Menu *#8999*3825523# Don't Know. *#8999*667# Debug Mode *#92782# PhoneModel (Wap) #*5737425# JAVA Mode *#2255# Call List *#232337# Bluetooth MAC Adress *#5282837# Java Version #*4773# Incremental Redundancy #*7752# 8 PSK uplink capability bit #*7785# Reset wakeup & RTK timer cariables/variables #*1200# ???? #*7200# Tone Generator Mute #*3888# BLUETOOTH Test mode #*#8999*324# ?? #*7828# Task screen #*5111# ?? #*#8377466# S/W Version & H/W Version #*2562# Restarts Phone #*2565# No Blocking? General Defense. #*3353# General Defense, Code Erased. #*3837# Phone Hangs on White screen #*3849# Restarts Phone #*3851# Restarts Phone #*3876# Restarts Phone #*7222# Operation Typ: (Class C GSM) #*7224# !!! ERROR !!! #*7252# Operation Typ: (Class B GPRS) #*7271# CMD: (Not Available) #*7274# CMD: (Not Available) #*7337# Restarts Phone (Resets Wap Settings) #*2787# CRTP ON/OFF #*2886# AutoAnswer ON/OFF #*3737# L1 AFC #*5133# L1 HO Data #*7288# GPRS Detached/Attached #*7287# GPRS Attached #*7666# White Screen #*7693# Sleep Deactivate/Activate #*7284# L1 HO Data #*2256# Calibration info? (For CMD set DEBUGAUTONOMY in cihard.opt) #*2286# Databattery #*2527# GPRS switching set to (Class 4, 8, 9, 10) #*2679# Copycat feature Activa/Deactivate #*3940# External looptest 9600 bps #*4263# Handsfree mode Activate/Deactivate #*4700# Please use function 2637 #*7352# BVMC Reg value (LOW_SWTOFF, NOMINAL_SWTOFF) #*2558# Time ON #*3370# Same as 4700 #*3941# External looptest 115200 bps #*5176# L1 Sleep #*7462# SIM Phase #*7983# Voltage/Freq #*7986# Voltage #*8466# Old Time #*2255# Call Failed #*5187# L1C2G trace Activate/Deactivate #*5376# DELETE ALL SMS!!!! #*6837# Official Software Version: (0003000016000702) #*7524# KCGPRS: (FF FF FF FF FF FF FF FF 07) #*7562# LOCI GPRS: (FF FF FF FF FF FF FF FF FF FF FF FE FF 01) #*2337# Permanent Registration Beep #*2474# Charging Duration #*2834# Audio Path (Handsfree) #*3270# DCS Support Activate/Deactivate #*3282# Data Activate/Deactivate #*3476# EGSM Activate/Deactivate #*3676# FORMAT FLASH VOLUME!!! #*4760# GSM Activate/Deactivate #*4864# White Screen #*5171# L1P1 #*5172# L1P2 #*5173# L1P3 #*7326# Accessory #*7683# Sleep variable #*8465# Time in L1 #*2252# Current CAL #*2836# AVDDSS Management Activate/Deactivate #*3877# Dump of SPY trace #*7728# RSAV #*2677# Same as 4700 #*3797# Blinks 3D030300 in RED #*3728# Time 2 Decod #*3725# B4 last off #*7372# Resetting the time to DPB variables #*7732# Packet flow context bit Activate/Deactivate #*6833# New uplink establishment Activate/Deactivate #*3273# EGPRS multislot (Class 4, 8, 9, 10) #*7722# RLC bitmap compression Activate/Deactivate #*2351# Blinks 1347E201 in RED #*4472# Hysteresis of serving cell: 3 dB #*2775# Switch to 2 inner speaker #*9270# Force WBS #*7878# FirstStartup (0=NO, 1=YES) #*3757# DSL UART speed set to (LOW, HIGH) #*8726# Switches USBACM to Normal #*8724# Switches USBACM to Generator mode #*8727# Switches USBACM to Slink mode #*8725# Switches USBACM to Loop-back mode #*3838# Blinks 3D030300 in RED #*2077# GPRS Switch #*2027# GPRS Switch #*0227# GPRS Switch #*0277# GPRS Switch #*22671# AMR REC START #*22672# Stop AMR REC (File name: /a/multimedia/sounds/voice list/ENGMODE.amr) #*22673# Pause REC #*22674# Resume REC #*22675# AMR Playback #*22676# AMR Stop Play #*22677# Pause Play #*22678# Resume Play #*77261# PCM Rec Req #*77262# Stop PCM Rec #*77263# PCM Playback #*77264# PCM Stop Play #*2872# CNT *#8999*283# ??? #*22679# AMR Get Time *288666# ??? *2886633# ??? *#8999*364# Watchdog ON/OFF #*8370# Tfs4.0 Test 0 #*8371# Tfs4.0 Test 1 #*8372# Tfs4.0 Test 2 #*8373# Tfs4.0 Test 3 #*8374# Tfs4.0 Test 4 #*8375# Tfs4.0 Test 5 #*8376# Tfs4.0 Test 6 #*8377# Tfs4.0 Test 7 #*8378# Tfs4.0 Test 8 #*8379# Tfs4.0 Test 9 #837837# error=... #*36245# Turns Email TestMenu on. *2767*22236245# Email EPP set (....)! *2767*837836245# Email Test Account! *2767*29536245# Email Test2 Account! *2767*036245# Email EPP reset! *2767*136245# Email EPP set (1)! *2767*736245# Email EPP set (7)! *2767*3036245# Email... *2767*3136245# Email... *2767*3336245# Email... *2767*3436245# Email... *2767*3936245# Email... *2767*4136245# Email... *2767*4336245# Email... *2767*4436245# Email... *2767*4536245# Email... *2767*4636245# Email... *2767*4936245# Email... *2767*6036245# Email... *2767*6136245# Email... *2767*6236245# Email... *2767*6336245# Email... *2767*6536245# Email... *2767*6636245# Email... *2767*8636245# Email... *2767*85236245# Email... *2767*3855# = E2P Full Reset *2767*2878# = E2P Custom Reset *2767*927# = E2P Wap Reset *2767*226372# = E2P Camera Reset *2767*688# Reset Mobile TV #7263867# = RAM Dump (On or Off) *2767*49927# = Germany WAP Settings *2767*44927# = UK WAP Settings *2767*31927# = Netherlands WAP Settings *2767*420927# = Czech WAP Settings *2767*43927# = Austria WAP Settings *2767*39927# = Italy WAP Settings *2767*33927# = France WAP Settings *2767*351927# = Portugal WAP Settings *2767*34927# = Spain WAP Settings *2767*46927# = Sweden WAP Settings *2767*380927# = Ukraine WAP Settings *2767*7927# = Russia WAP Settings *2767*30927# = GREECE WAP Settings *2767*73738927# = WAP Settings Reset *2767*49667# = Germany MMS Settings *2767*44667# = UK MMS Settings *2767*31667# = Netherlands MMS Settings *2767*420667# = Czech MMS Settings *2767*43667# = Austria MMS Settings *2767*39667# = Italy MMS Settings *2767*33667# = France MMS Settings *2767*351667# = Portugal MMS Settings *2767*34667# = Spain MMS Settings *2767*46667# = Sweden MMS Settings *2767*380667# = Ukraine MMS Settings *2767*7667#. = Russia MMS Settings *2767*30667# = GREECE MMS Settings *#7465625# = Check the locks *7465625*638*Code# = Enables Network lock #7465625*638*Code# = Disables Network lock *7465625*782*Code# = Enables Subset lock #7465625*782*Code# = Disables Subset lock *7465625*77*Code# = Enables SP lock #7465625*77*Code# = Disables SP lock *7465625*27*Code# = Enables CP lock #7465625*27*Code# = Disables CP lock *7465625*746*Code# = Enables SIM lock #7465625*746*Code# = Disables SIM lock *7465625*228# = Activa lock ON #7465625*228# = Activa lock OFF *7465625*28638# = Auto Network lock ON #7465625*28638# = Auto Network lock OFF *7465625*28782# = Auto subset lock ON #7465625*28782# = Auto subset lock OFF *7465625*2877# = Auto SP lock ON #7465625*2877# = Auto SP lock OFF *7465625*2827# = Auto CP lock ON #7465625*2827# = Auto CP lock OFF *7465625*28746# = Auto SIM lock ON #7465625*28746# = Auto SIM lock OFF ********************** #*7878# FirstStartup (0=NO, 1=YES) #*3838# Blinks 3D030300 in RED #*2077# GPRS Switch #*2027# GPRS Switch #*0227# GPRS Switch #*0277# GPRS Switch #*22671# AMR REC START #*22672# Stop AMR REC (File name: /a/multimedia/sounds/voice list/ENGMODE.amr) #*22673# Pause REC #*22674# Resume REC #*22675# AMR Playback #*22676# AMR Stop Play #*22677# Pause Play #*22678# Resume Play #*77261# PCM Rec Req #*77262# Stop PCM Rec #*77263# PCM Playback #*77264# PCM Stop Play #*22679# AMR Get Time *#8999*364# Watchdog ON/OFF *#8999*427# WATCHDOG signal route setup *2767*3855# = Full Reset (Caution every stored data will be deleted.) *2767*2878# = Custom Reset *2767*927# = Wap Reset *2767*226372# = Camera Reset (deletes photos) *2767*688# Reset Mobile TV #7263867# = RAM Dump (On or Off) Samsung Secret Codes Part 3 *2767*49927# = Germany WAP Settings *2767*44927# = UK WAP Settings *2767*31927# = Netherlands WAP Settings *2767*420927# = Czech WAP Settings *2767*43927# = Austria WAP Settings *2767*39927# = Italy WAP Settings *2767*33927# = France WAP Settings *2767*351927# = Portugal WAP Settings *2767*34927# = Spain WAP Settings *2767*46927# = Sweden WAP Settings *2767*380927# = Ukraine WAP Settings *2767*7927# = Russia WAP Settings *2767*30927# = GREECE WAP Settings *2767*73738927# = WAP Settings Reset *2767*49667# = Germany MMS Settings *2767*44667# = UK MMS Settings *2767*31667# = Netherlands MMS Settings *2767*420667# = Czech MMS Settings *2767*43667# = Austria MMS Settings *2767*39667# = Italy MMS Settings *2767*33667# = France MMS Settings *2767*351667# = Portugal MMS Settings *2767*34667# = Spain MMS Settings *2767*46667# = Sweden MMS Settings *2767*380667# = Ukraine MMS Settings *2767*7667#. = Russia MMS Settings *2767*30667# = GREECE MMS Settings *#7465625# = Check the phone lock status *7465625*638*Code# = Enables Network lock #7465625*638*Code# = Disables Network lock *7465625*782*Code# = Enables Subset lock #7465625*782*Code# = Disables Subset lock *7465625*77*Code# = Enables SP lock #7465625*77*Code# = Disables SP lock *7465625*27*Code# = Enables CP lock #7465625*27*Code# = Disables CP lock *7465625*746*Code# = Enables SIM lock #7465625*746*Code# = Disables SIM lock *7465625*228# = Activa lock ON #7465625*228# = Activa lock OFF *7465625*28638# = Auto Network lock ON #7465625*28638# = Auto Network lock OFF *7465625*28782# = Auto subset lock ON #7465625*28782# = Auto subset lock OFF *7465625*2877# = Auto SP lock ON #7465625*2877# = Auto SP lock OFF *7465625*2827# = Auto CP lock ON #7465625*2827# = Auto CP lock OFF *7465625*28746# = Auto SIM lock ON #7465625*28746# = Auto SIM lock OFF Type *#9998*627837793# Go to the 'my parameters' and there you will find new menu where you can unlock phone.(not tested-for samsung C100) To unlock a Samsung turn the phone off take the sim card and type the following code *#pw+15853649247w# . Java status code: #*53696# (Samsung X600) If you want to unlock your phone put a sim from another company then type *#9998*3323# it will reset your phone. Push exit and then push 7, it will reset again. Put your other sim in and it will say sim lock, type in 00000000 then it should be unlocked. Type in *0141# then the green call batton and it's unlocked to all networks. This code may not work on the older phones and some of the newer phones. If it doesn't work you will have to reset your phone without a sim in it by typing *#2767*2878# or *#9998*3855# (not tested) *2767*688# = Unlocking Code *#8999*8378# = All in one Code *#4777*8665# = GPSR Tool *#8999*523# = LCD Brightness *#8999*3825523# = External Display *#8999*377# = Errors #*5737425# = JAVA Something{I choose 2 and it chrashed}][/b] *#2255# = Call List #*536961# = Java Status Code #*536962# = Java Status Code #*536963# = Java Status Code #*53696# = Java Status Code #*1200# = AFC DAC Val #*1300# = IMEI #*1400# = IMSI #*2562# = ??? White for 15 secs than restarts. #*2565# = Check Blocking #*3353# = Check Code #*3837# = ??? White for 15 secs than restarts. #*3849# = ??? White for 15 secs than restarts. #*3851# = ??? White for 15 secs than restarts. #*3876# = ??? White for 15 secs than restarts. #*7222# = Operation Typ (Class C GSM) #*7224# = I Got !! ERROR !! #*7252# = Oparation Typ (Class B GPRS) #*7271# = Multi Slot (Class 1 GPRS) #*7274# = Multi Slot (Class 4 GPRS) #*7276# = Dunno #*7337# = EEPROM Reset (Unlock and Resets WAP Settings) #*2787# = CRTP ON/OFF #*3737# = L1 Dbg data #*5133# = L1 Dbg data #*7288# = GPRS Attached #*7287# = GPRS Detached #*7666# = SrCell Data #*7693# = Sleep Act/DeAct (Enable or Disable the Black screen after doing nothing for a while) #*7284# = Class : B,C or GPRS #*2256# = Calibration Info #*2286# = Battery Data #*2527# = GPRS Switching (set to: class 4, class 8, class 9 or class 10) #*2679# = Copycat feature (Activate or Deactivate) #*3940# = External loop test 9600 bps #*4263# = Handsfree mode (Activate or Deactivate) #*4700# = Half Rate (Activate or Deactivate) #*7352# = BVMC Reg value #*8462# = Sleeptime #*2558# = Time ON #*3370# = EFR (Activate or Deactivate) #*3941# = External looptest 115200 bps #*5176# = L1 Sleep #*7462# = SIM phase #*7983# = Voltage/Frequenci (Activate or Deactivate) #*7986# = Voltage (Activate or Deactivate) #*8466# = Old time #*2255# = Call ??? #*5187# = L1C2G trace (Activate or Deactivate) #*5376# = ??? White for 15 secs than restarts. #*6837# = Official Software Version #*7524# = KCGPRS #*7562# = LOCI GPRS #*7638# = RLC allways open ended TBF (Activate or Deactivate) #*7632# = Sleep mode Debug #*7673# = Sleep mode RESET #*2337# = Permanent Registration Beep #*2474# = ??? #*2834# = Audio Path #*3270# = DCS support (Activate or Deactivate) #*3282# = Data (Activate or Deactivate) #*3476# = EGSM (Activate or Deactivate) #*3676# = Flash volume formated #*4760# = GSM (Activate or Deactivate) #*4864# = Dunno doesn't work on newer versions #*5171# = L1P1 #*5172# = L1P2 #*5173# = L1P3 #*7326# = Accessory (I got Vibrator) #*7683# = Sleep variable ( #*7762# = SMS Brearer CS (Activate or Deactivate) #*8465# = Time in L1 #*9795# = wtls key #*2252# = Current CAL #*2836# = AVDDSS Management (Activate or Deactivate) #*3877# = Dump of SPY trace #*7728# = RSAV done# (Everything went to standart but nothing was deleted) #*2677# = ARM State (None or Full Rate) *#8999*636# = Have no clue what it is, i see 20 lines *#9999# = Software version *#8999*8376263# = HW ver, SW ver and Build Date *#8888# = HW version *#8377466# = Same HW/SW version thing *#7465625# = Check the locks *7465625*638*Code# = Enables Network lock #7465625*638*Code# = Disables Network lock *7465625*782*Code# = Enables Subset lock #7465625*782*Code# = Disables Subset lock *7465625*77*Code# = Enables SP lock #7465625*77*Code# = Disables SP lock *7465625*27*Code# = Enables CP lock #7465625*638*Code# = Disables Network lock *7465625*782*Code# = Enables Subset lock #7465625*782*Code# = Disables Subset lock *7465625*77*Code# = Enables SP lock #7465625*77*Code# = Disables SP lock *7465625*27*Code# = Enables CP lock #7465625*27*Code# = Disables CP lock *7465625*746*Code# = Enables SIM lock #7465625*746*Code# = Disables SIM lock *7465625*228# = Activa lock ON #7465625*228# = Activa lock OFF *7465625*28638# = Auto Network lock ON #7465625*28638# = Auto Network lock OFF *7465625*28782# = Auto subset lock ON #7465625*28782# = Auto subset lock OFF *7465625*2877# = Auto SP lock ON #7465625*2877# = Auto SP lock OFF *7465625*2827# = Auto CP lock ON #7465625*2827# = Auto CP lock OFF *7465625*28746# = Auto SIM lock ON #7465625*28746# = Auto SIM lock OFF *2767*3855# = E2P Full Reset *2767*2878# = E2P Custom Reset *2767*927# = E2P WAP Reset *2767*226372# = E2P Camera Reset #*6420# = MIC Off #*6421# = MIC On #*6422# = MIC Data #*6428# = MIC Measurement #*3230# = Trace enable and DCD disable #*3231# = Trace disable and DCD enable #*3232# = Current Mode #7263867# = RAM Dump (On or Off) *2767*49927# = Germany WAP Settings *2767*44927# = UK WAP Settings *2767*31927# = Netherlands WAP Settings *2767*420927# = Czech WAP Settings *2767*43927# = Austria WAP Settings *2767*39927# = Italy WAP Settings *2767*33927# = France WAP Settings *2767*351927# = Portugal WAP Settings *2767*34927# = Spain WAP Settings *2767*46927# = Sweden WAP Settings *2767*380927# = Ukraine WAP Settings *2767*7927# = Russia WAP Settings *2767*30927# = GREECE WAP Settings *2767*73738927# = WAP Settings Reset *2767*49667# = Germany MMS Settings *2767*44667# = UK MMS Settings *2767*31667# = Netherlands MMS Settings *2767*420667# = Czech MMS Settings *2767*43667# = Austria MMS Settings *2767*39667# = Italy MMS Settings *2767*33667# = France MMS Settings *2767*351667# = Portugal MMS Settings *2767*34667# = Spain MMS Settings *2767*46667# = Sweden MMS Settings *2767*380667# = Ukraine MMS Settings *2767*7667#. = Russia MMS Settings *2767*30667# = GREECE MMS Settings *335# = Delete all MMS Messages *663867# = Dump Mm file #*536961# = WAPSAR enable / HTTP disable #*536962# = WAPSAR disable / HTTP enable #*536963# = Serial eable / Others disable #*53696# = Java Download Mode #*5663351# = WAP Model ID [Your Model] #*5663352# = WAP Model ID [SEC-SGHXXXX/1.0] #*566335# = WAP Model ID [SEC-SGHXXXX/1.0] *2767*66335# = Check on which model it is *2767*7100# = SEC-SGHS100/1.0 *2767*8200# = SEC-SGHV200/1.0 *2767*7300# = SEC-SGHS300/1.0 *2767*7650# = Nokia7650/1.0 *2767*2877368# = Reset WAP Model ID to standar
1. Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) *#06# 2. Mereset kembali ke bahasa inggris *#0000# atau 0000 3. Melihat service menu dan versi software. Tekan tombol Yes berulang kali untuk melihat semua data software dan tekan > untuk melihat semua teks yang terdapat pada ponsel. >*<<*<* 4. Untuk mengunci SIM Card agar tidak bisa mengganti SIM Card. Untuk membukanya dengan unlock code. <**< 5. Mengunci layanan provider. *<<* 6. Mengakses ponsel tanpa SIM Card. **04*0000*0000*0000# 7. Melihat nomor terakhir yang ditelepon. 0# 8. *#06# Menampilkan nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity). 9. *#303# OK Mengubah ke bahasa inggris. 10. *#300# OK Menampilkan versi software (SW and HW Version). 11. *#301# OK Test keypad. 12. 1234 OK Kode default ponsel. 13. *#311# OK Merubah kode ponsel default. 14. ***113*1* OK Net Monitor ON. 15. **113*1* OK Net Monitor OFF. 16. *#304# OK Set Off engineering mode. 17. *#304*1998072# OK Set On engineering mode. 18. *#307* OK Engineering test mode. 19. *#400# OK ADC call val. 20. 19980722 OK Master unlock code for phone and sim lock. 21. *#0000# OK Setting and restore. 22. *#402# OK Contrast 23. *#305# OK Location 1

kode kode rahasia nokia

Kode Tombol Rahasia Ponsel Nokia - Kunci Trik Cara Buka Secret Code Akses HP/Handphone/Telepon Selular/Seluler Nokia Anda Berikut ini adalah kunci kode tombol rahasia yang dapat anda jalankan sendiri dengan mengetiknya di keypad hp ponsel anda yang bermerek Nokia baik yang cdma maupun yang gsm. 1. Melihat IMEI (International Mobile Equipment Identity) Caranya tekan * # 0 6 # 2. Melihat versi software, tanggal pembuatan software dan jenis kompresi software Caranya tekan * # 0 0 0 0 # Jika tidak berhasil coba pencet * # 9 9 9 9 # 3. Melihat status call waiting Caranya tekan * # 4 3 # 4. Melihat nomor / private number yang menghubungi ponsel anda Caranya tekan * # 3 0 # 5. Menampilkan nomer pengalihan telepon all calls Caranya tekan * # 2 1 # 6. Melihat nomor penelepon pada pengalihan telepon karena tidak anda jawab (call divert on) Caranya tekan * # 6 1 # 7. Melihat nomor penelepon pada pengalihan telepon karena di luar jangkauan (call divert on) Caranya tekan * # 6 2 # 8. Melihat nomor penelepon pada pengalihan telepon karena sibuk (call divert on) Caranya tekan * # 6 7 # 9. Merubah logo operator pada nokia type 3310 dan 3330 Caranya tekan * # 6 7 7 0 5 6 4 6 # 10. Menampilkan status sim clock Caranya tekan * # 7 4 6 0 2 5 6 2 5 # 11. Berpindah ke profil profile ponsel anda Caranya tekan tombol power off tanpa ditahan 12. Merubah seting hp nokia ke default atau pabrikan Caranya tekan * # 7 7 8 0 # 13. Melakukan reset timer ponsel dan skor game ponsel nokia Caranya tekan * # 7 3 # 14. Melihat status call waiting Caranya tekan * # 4 3 # 15. Melihat kode pabrik atau factory code Caranya tekan * # 7 7 6 0 # 16. Menampilkan serial number atau nomer seri hp, tanggal pembuatan, tanggal pembelian, tanggal servis terakhir, transfer user data. Untuk keluar ponsel harus direset kembali. Caranya tekan * # 92702689 # 17. Melihat kode pengamanan ponsel anda Caranya tekan * # 2 6 4 0 # 18. Melihat alamat ip perangkat keras bluetooth anda Caranya tekan * # 2 8 2 0 # 19. Mengaktifkan EFR dengan kualitas suara terbaik namun boros energi batere. Untuk mematikan menggunakan kode yang sama. Caranya tekan * # 3 3 7 0 # 20. Mengaktifkan EFR dengan kualitas suara terendah namun hemat energi batere. Untuk mematikan menggunakan kode yang sama. Caranya tekan * # 4 7 2 0 # 21. Menuju isi phone book dengan cepat di handphone nokia Caranya tekan nomer urut lalu # contoh : 150# 22. Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk semua panggilan Caranya tekan * * 2 1 * Nomor Tujuan # 23. Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan yang tidak terjawab Caranya tekan * * 6 1 * Nomor Tujuan # 24. Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan ketika telepon hp anda sedang sibuk Caranya tekan * * 6 7 * Nomor Tujuan # Keterangan Tambahan : - Kode diinput tanpa spasi - Ada kode-kode nokia yang berlaku pada tipe tertentu saja. buzro.blogspot.com